Subscribe:

Kamis, 15 November 2012

INTENSITAS CAHAYA PADA PEMBIBITAN KOPI


Tanaman kopi merupakan tanaman yang membutuhkan naungan sepanjang hidupnya. Tingkat naungan  tersebut berbeda-beda  sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman kopi, pada fase pembibitan atau umur muda tingkat naungan yang dibutuhkan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada fase dewasa atau fase pertumbuhan generatif. Tingkat naungan yang tidak sesuai pada fase pembibitan akan menghasilkan kualitas benih kopi yang rendah.

PDF Cetak E-mail



  
Intensitas cahaya adalah jumlah sinar matahari yang sampai pada permukaan tanaman, biasanya satuan yang  digunakan persentase, sedangkan naungan bertolak belakang dengan intensitas cahaya, bila tingkat naungan semakin tinggi, intensitas cahaya  akan semakin rendah, satuan yang digunakan untuk menghitung tingkat naungan juga persentase.

Cahaya sangat diperlukan oleh tanaman, terutama tanaman yang memiliki zat hijau daun (khloropil), tanpa cahaya tidak terjadi proses photosintesis pada daun yang menghasilkan energi untuk tanaman bertumbuh. Banyak jenis tanaman yang memerlukan cahaya penuh (C4), namun ada juga yang memerlukan cahaya secara terbatas atau sesuai dengan fase pertumbuhannya (C3). Tanaman kopi termasuk tanaman yang memerlukan cahaya yang tidak penuh.

Pembibitan kopi merupakan kegiatan yang komprehensif dalam mempersiapkan benih siap salur yang akan ditanam di lapangan. Walaupun benih yang digunakan berasal dari benih unggul, tetapi dalam pelaksanaan pembibitannya tidak sesuai dengan  standar operasional yang benar maka akan menghasilkan benih siap salur yang bermutu rendah. Salah satu hal yang penting  dilakukan pada pembibitan kopi, selain penyirmaan, pemupukan dan pengendalian hama /penyakit  adalah pengaturan intensitas cahaya yang sesuai dengan kebutuhan


Pertumbuhan Benih
Pada fase perkecambahan, benih kopi tidak memerlukan cahaya (intensitas cahaya 0), itu pula sebabnya perkecambahan dilakukan dalam kotak perkecambahan (seedbad) yang ditutup dengan karung basah atau pasir dan jerami yang dipotong‐potong antara 0,5 ‐ 1 cm. Setelah berumur 1 bulan mulai memerlukan cahaya walapun tidak banyak (10%) dan terus meningkat sampai  60% pada umur 10 bulan (Gambar 3). Pada fase pertumbuhan benih tanaman kopi  tidak tahan terhadap penguapan yang tinggi yang disebabkan oleh tingginya intensitas cahaya, karena perakaran benih kopi masih sangat terbatas untuk menghisap air dari dalam media



Pemasangan Naungan pada Pembibitan Kopi    
Sebelum melakukan perkecembahan dan penyemaian benih kopi terlebih dahulu dibuat bedengan yang dilengkapi bangunan penaung.  Bahan yang digunakan untuk naungan menggunakan bambu dan  bisa juga memakai besi, sebagai atapnya bisa menggunakan bahan dari  daun kelapa, alang-alang dan paranet.  Atap naungan pada persemaian dibuat dengan ketinggian 120 cm di timur dan 90 cm di barat agar penyinaran pada pagi hari lebih optimal, sinar matahari pagi bisa masuk ke dalam bedengan sampai ± pukul 10.00 (Gambar 3). Untuk mendapatkan naungan dengan intensitas cahaya 10%, paranet dipasang berlapis dua, sedangakan untuk mendapatkan inensitas chaya 10-25% sebagian serat jaring dibuang begitu pula untuk  mendapatkan naungan dengan intensitas cahaya 40%, 50% dan 60% . Bila menggunakan naungan dari daun kelapa atau alang-alang proses pengaturan cahaya sama dengan paranet yaitu  menambah dan mengurangi daun pada atapnya. Tingkat naungan dilakuakan dengan menggunakan solar meter atau lux meter  untuk memperoleh intensitas cahaya yang sesui dengan umur bibit  kopi.



Pengaturan naungan untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk,  tanpa harus menambah dan  mengurangi atapnya, yaitu dengan membuat beberapa  bangunan naungan dengan berbagai intensitas cahaya, sampai bibit  siap untuk ditanam. Caranya dengan memindahkan bibit kopi yang sesui dengan intensitas cahaya yang dibutuhkan oleh bibit kopi. Hal ini bagus untuk para produsen bibit untuk lebih efisien dalam pembibitan kopi  sampai  bibit siap untuk dipindahkan kelapangan

Selain pengaturan intensitas cahaya untuk memperbaiki kualitas bibit kopi, yaitu dengan menggunakan bibit yang unggul dan sesui dengan agroklimat penanaman (Robusta tumbuh baik di dataran rendah, kopi arabika tumbuh baik di dataran tinggi dan liberika tumbuh baik didataran rendah di tanah yang miskin dan panas), pemberian unsur hara, penyiraman, pengendalian gulma , pengendalian hama penyakit dan seleksi bibit

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih karena telah mengunjungi blog kami