Subscribe:

Selasa, 20 November 2012

Kopi Tidak Berbuah Akibat Perubahan Iklim

 
Tapanuli Utara - Memasuki semester pertama tahun 2010 ini Petani kopi didataran tinggi Tapanuli mengalami kegagalan panen, dampak ini sangat dirasakan petani yang wilayahnya di ketinggian 1000 meter - 1300 meter diatas permukaan laut (dpl). Jenis Tanaman Kopi di kawasan tersebut umumnya baru Arabika,bahasa sehari–hari di sebut’kopi pendek‘ atau 'kopi ateng'.
Sejak bulan April sampai awal juni biasanya raut wajah petani kopi berseri-seri karena mereka telah mengantongi uang hasil penjualan panen  buah kopi,sekarang  yang tampak suara keluhan sebab tanaman kopi tidak berbuah.


Stasion Radio komunitas Hotline Tapanuli fm yang berada di dusun ingul Desa Onanrunggu III Kecamatan Sipahutar Tapanuli Utara dikelilingi areal kebun kopi,maka keluhan tentang hasil kebun ini jelas terdengar.

Pada pertemuan dengan petani kopi Selasa (22/6) terungkap, berbagai keluhan petani kopi atas kegagalan panen kopinya.

Salah seorang petani B.Silitonga [55 tahun] menjelaskan, hasil panen kopi kali ini kurang menggembirakan, sementara kebutuhan untuk anak-anak yang akan memasuki bangku SMU dan yang masih kuliah sangat besar."Hasil produksi buah saat ini sebenarnya jadi tumpuan untuk mengatasi biayaya pendidikan,"katanya. 

Mengapa produksi buah kopi merosot atau panen mengalami kegagalan? B.Silitonga menjelaskan, dalam pengelihatan sehari hari bentuk tanaman  kopi yang dewasa tampak daun hijau, pentil buah diantara dedaunan ini tidak tampak, bahkan ada daun mulai menguning menunjukan pohon kopi seakan–akan baru menghasilkan buah atau baru diambil buahnya [dipanen] 

Silitonga mengungkapkan, saya memang pernah membaca dan mendengar istilah perubahan iklim, tapi saya tidak  banyak mengerti karena penjelasannya sangat luas dan banyak istilah memakai bahasa asing, namun saya bisa rasakan itu, dan itu sudah terjadi di daerah ini.

Sembari memperlihatkan sebatang pohon kopi ini, Silitonga melanjutkan, biasanya setelah habis panen memang  bentuk ranting pohon kopi akan  kosong tinggal dedaunan yang hijau  dan selanjutnya akan   bersambung atau bertambah panjang ranting seiring muncul tunas daun daun muda,

Menurutnya lagi, setelah itu daun akan menghijau tua dan seiring muncul bakal bunga menjadi bunga serta akan berubah menjadi pentil buah yang lama kelamaan akan membesar hijau warnanya dan seterusnya berubah warna menjadi kuning dan berubah jadi warna merah dan siap dipanen begitu proses selanjutnya kurang lebih ada empat bulan. "Iklim sekarang harusnya petani sudah panen dan disusul musin bunga,"lanjutnya.

Biasanya, kalau tanaman kopi sudah berbunga, proses bakal buah biasanya kurang lebih satu minggu, selama proses itu diperlukan cuaca berawan serta curah hujan rata rata  gerimis, kenyataannya mulai semester ke dua tahun lalu dan berlanjut April sampai tahun ini. Kini semuanya sudah berubah dari kebiasaan.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih karena telah mengunjungi blog kami